KEBUTUHAN DALAM PERJUANGAN

   بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Pasal 12.

Kebutuhan dalam perdjuangan.


Perjuangan itu membutuhkan beberapa syarat, rukun dan lainnya, sebagai berikut :

A. Rukun perjuangan ada tiga, yaitu: 

    1. Ahlut-tafkir, ialah perentjana.
    2. Ahlut-tanfiedz, yaitu pelaksana.
    3. Ahlut-tanfieq, yaitu pembiayaan.

B. Bekal (syarat) perjuangan ada tiga, jaitu :

    1. Ilmu.  

      Yang dimaksud dengan ilmu, yaitu ilmu yang bertalian dengan landasan idiilnya, seperti mengerti akan ajaran Islam bagi pejuang Islam, sejak dari ajaran yang bertalian dengan ubudiyah khususnya, seperti: urusan solat, puasa, zakat, toharoh dsb., hingga yang bertalian dengan urusan kemasyarakatan, seperti :Soal ekonomi, sosial, pendidikan, perburuhan, politik, pertahanan menurut Islam dsb. Bila tidak mengerti akan ajaran Islam itu, tentu tersesatlah nantinya, karena tidak mengetahui apa yang akan ditujunja.Selain harus mengetahui ilmu (ajaran) Islam, perlu pula dia mengetahui akan ilmu yang bertalian dengan urusan kenegaraan, sosiologie, keorganisasian dlls. Sebab dalam perjuangan itu membutuhkan hubungan dengan masyarakat umum, terutama dengan apparatur pemerintahan. Kalau tidak mengerti, celakalah dia.

 2. Amal. 
      Yang dimaksud dengan amal disini, Yaitu sipejuang harus secara konsekwen mendalankan ilmunya dengan amaliyah yang nyata. Sebab bila tidak, perjuangannya tidak akan sukses, bahkan dia akan mendapat cemoohan orang lain dan tidak akan mempunyai pengikut yang banyak, sebab adanya pengikut itu hasil dari gezag
(kewibawaannya) dan kewibawaan itu adalah merupakan daya tarik dari kepribadiannya jang kuat itu.
Kata sebagian Ulama :

 ليسان الحال أفصح من لسان المقال
Artinya: "Lisan hal (perbuatan) lebih pasehat (berkesan) dari pada perkataan."

3. Akhlak. 

      yang dimaksud dengan akhlak, yaitu tingkah laku sipejuang itu sendiri, sebab baik atau buruknya akan menjadi perhatian orang lain. Kalau akhlaknya baik, tentu dia akan diikuti oleh orang lain menjadi baik pula dan alangkah celakanya kalau akhlaknya buruk, diikuti pula keburukannya itu. Ingatlah bahwa pemimpin itu adalah jiwanya organisasi, baik atau buruknya banyak tergantung kepadanya. Demikian pula pandangan orang lain kepada organisasinya itu. Maka oleh karena itu ketiga faktor itu menjadi "trimurti" dalam perjuangan.

C. Mempunyai rasa kewajiban dan mengetahui akan cara menunaikan kewajiban.
      Perjuangan harus timbul dari hati sanubarinya bahwa dia mempunyai kewajiban untuk berjuang, memperjuangkan sesuatu idiologie. Bilamana rasa kewajiban ini tidak ada, maka perjuangannya tidak akan sukses, karena tidak akan timbul rasa irodat(spirit) yang betul-betul.
jadi tanamkan dulu rasa kewajiban itu sebelum berjuang !
      Orang-orang yang berjiuang membutuhkan syarat-syarat umum sebagai berikut:
1. Harus mengerti menguasai betul-betul akan pekerjaannya itu. Maka oleh karena itu calon     pejuang harus dikursus dahulu.
2. Harus mengerti bisa mencari taktik perjuangan yang praktis.
3. Harus bisa mencari saat dan tempat yang tepat dikala bertindak
4. Harus mempunyai ketabahan jiwa dan tak ragu-ragu dikala akan bertindak.
5. Harus penuh mempunyai rasa tanggung-jawab kepada Tuhan dan masyarakatnya
6. Harus berani dan rela menghadapi segala akibat dari perjuangannya itu.
7. Harus menginsyafi bahwa setiap perjuangan memerlukan pengorbanan, sebab dalam perjuangan itu biasanya menghadapi ber-macam-macam tantangan yang dihadapinya.
      Didalam perjuangan biasanya ada pasang dan surutnya perjuangan. Dan didalam perjuangan kata Bung Karno ada dialektika, romantika dan dinamikanya perjuangan.

D. Keberanian.
      Didalam perjuangan harus ada keberanian.yang dimaksud dengan keberanian, ialah keberanian yang disertai perhitungan antara kekuatan kita dengan persoalan yang kita hadapi. Dan yang dimaksud dengan kekuatan, ialah mental dan physik kita.
      Kedua kekuatan itu harus seimbang. Tanpa adanya keseimbangan, perjuangan kita tidak akan sukses. Ingatlah! sebuah mobil baru bisa berdjalan kalau mesinnya dan supirnya baik pula.
Dan yang dimaksud dengan keberanian itu, ialah bukan tahawur. Tahawur ialah kekeberanian tanpa perhitungan yang disebut sembrono.
     Disamping keberanian, perlu ada ketelitian, yaitu bekerja dengan hati-hati tetapi bukan lambat, kesungguhan tenaga, fikiran, kewaspadaan dan ketabahan.

E. Ketawekalan.
      yang dimaksud dengan tawekkal, ialah dikala kita berjuang dengan segala kesungguhan dan kekuatan tenaga, dan fikiran, lantas kita serahkan nasib kita kepada Allah.
      Djadi dengan adanja tawekkal, tiadalah kita hanja menjerahkan nasib sadja kepada Allah tan pa beramal, dan tiada pula hanja bergantung ke pada amal sambil lupa kepada Allah.
      Orang yang bertawekkal, adalah orang yang kuat menahan sabar dikala mendapat penderitaan, tiada akan berputus asa, melainkan selalu berbesar hati, berlapang dada, karena selalu berhubungan dengan kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa. Dan dengan demikian, dia akan selalu tenang, tak mudah gentar dan tabah hatinya.
Firman Allah :
ومن يتوكل على الله فهو حسب
Artinya: "Barang siapa yang tawekkal kepada Állah,tentu Allah mencukupinya."

Dan firmanNya

تتولوا إن الله يحث المتولي
Artinya: "Bertawekkallah kamu kepada Allah, sungguh Allah mencintai orang yang tawekkal."

Dan firmanNya:

ولاتيأسوا من روح الله إنه لا ييأس من روح الله

إلا القوم اللا مرزة -

Artinya: "janganlah kamu berputus asa, dari rachmat Allah. Dan tiada akan berputus asa melainkan orang yang kafir."

 F. Semangat yang bernyala-nyala.

      Setiap pekerjaan mulai timbul dari hasyrat, hasyrat menimbulkan minat, minat menimbulkan semangat, semangat menimbulkan daya tenaga, daya menimbulkan usaha dengan mencari jalan yang dapat mencapai tujuan.
Dengan tiada semangat, tiada artinya bekerja, karena tidak akan tercapai tujuan. Sebab semangat itu laksana mesin yang menjadi tenaga penggerak.
      Ulama telah mengatakan, bahwa adanya sesuatu sebab pada seseorang, menjadi tanda bahwa Allah akan memberi dia dengan apa yang disebabkannya.
Misalnya: si A. petani yang amat rajin dan sawahnya luas (ini sebab). Berarti si A mempunyai tanda bahwa dia akan mendapat padi yang banyak.
      Dengan adanya semangat, akan mudah tercapainya tujuan, bahkan dengan adanya semangat, tiadalah rintangan yang berarti baginya. Karena itu adanya semangat dan cita-cita yang tinggi, dipuji oleh Nabi Muhammad saw. Sabdanya:

علو الهمة من الإيمان
Artinya: "Cita-cita yang tinggi sebahagian dari unsur iman."

      Maka oleh karena itu, semangat perlu dipupuk dan dipelihara. Dan oleh karena itu pula, setiap bangsa yang jaya, mereka harus mempunyai kadernya yang bersemangat banteng, maju teruus pantang munduuuuur!
Kata Syech Mustofa Gulayaeny :

إن في يد الشبان أمر الأمة وفي أقدامهم حياتهاء
Artinya: "Ditangan pemudalah nasib umat dan dibawah kakinya hidup atau matinya umat."

G. Kesabaran.
     Diatas telah diterangkan, bahwa perjuangan itu selalu ada pasang-surutnya dan naik-turunnya, itulah romantika perjuangan. Dikala naik, orang biasanya merasa gembira karena akan mendapat banyak sukses; hendaknya lalu bersyukur kepada Allah. Janganlah mempunyai rasa 'ujub, menyombongkan diri. Inilah jasaku ! Pasti hancurlah sukses itu sebentar juga. Akan tetapi hendaknya kita berilmu padi, makin berisi semakin tunduk.
     Dibalik itu para pejuang adakalanya menghadapi ber-macam-macam rintangan dan tantangan yang harus dihadapinya. Dikala itu dia diuji, di tempa dsb. Maka oleh karena itu hendaknya dia bersabar, bertahan diri dengan membuka' dada, melapangkan pandangan dan fikiran, bahwa segala persoalan akhirnya terletak pada urusan dan keputusan Tuhan bukan pada tangan manusia. Dikala itu hendaknya dia merenungkan keterangan-keterangan  dibawah ini :

1. Firman Allah :

واستعينوا بالقير والصلاة إن الله مع الصابرين
Artinya: "Minta tolonglah kamu kepada Allah dengan sabar dan solat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang bersabar."

2. FirmanNJA:

واضروا إن الله يحب الفابرين
Artinya: "Bersabarlah kamu, sesungguhnya Allah itu mencintai orang-orang yang sabar."

3. Kata sja'ir:

القبر مفتاح مايرجي، وكل شي به يكون
Artinya: "Sabar itu kuncinya segala cita-cita dan dengan sabar itulah segala cita-cita bisa tercapai."

4. Kata sja'ir pula :

القير كاليبرمر في مناقيه ، وعاقبها أحلى من العسل

Artinya: "Sabar itu rasanya pahit seperti empedu, akan tetapi akibatnya lebih manis dari pada madu."

H. Berdiri diatas kaki sendiri (berdikari), tia da menangguhkan kepada orang lain.

     Tiada suatu penyakit yang paling berbahaya bagi kehidupan seseorang dari pada menyandarkan nasibnya kepada orang lain. Hal itu bisa juga ada manfa'atnya bila telah positief bahwa orang lain akan menjaminnya.
     Bilamana djaminan orang lain itu diragu-ragu kan/belum positief, maka menjandarkan nasib ke pada orang lain itu merupakan penjakit otak yang membahayakan. Demikian kata Syech Mustofa Gulayaeny.
    Orang akan bergembira manakala keperluan hidupnya mendapat bantuan dari orang lain. Akan tetapi alangkah lebih besarnya kegembiraan orang yang dapat mengatasi/memenuhi kebutuhan hidupnya oleh hasil usahanya sendiri. Dan hal ini sangat baik sebagaimana jawaban Nabi mengenai usaha yang paling baik.

Sabdanya :
 عمل التمر بيده كل بيع بزورلاغش فيه ولافيان
Artinya: "yaitu pekerjaan laki-laki dengan hasil tangannya (jerih payahnya sendiri), dan setiap jual-beli yang baik yang tidak ada penipuan dan pengkhianatan."

Kata Imam Hanafy :
هم رجال ونحن رجال -
= "Mereka laki2 dan kamipun laki2."

 I. Keikhlasan.
    Ikhlas, yaitu beramal karena Allah, karena membela hak (kebenaran). Ikhlas adalah perbuatan hati dan rahasianya.
    Orang yang berjuang dengan ikhlas, ialah orang yang berjuang karena Allah, karena membela kebenaran (hak) dan pahla dari per juangannya dia serahkan kepada Allah. Dengan demikian, pejuang yang ikhlas akan mendapat dua keuntungan besar, yaitu keuntung an karena perjuangannya sukses, berguna bagi masyarakat, negara dan agama dan pahla dari Allah baik didunia maupun diakherat kelak.
Untuk itu, 

Allah telah berfirman :
 أنا في الدنيا حسنة وفي الأخرة - در رواد
ومنهم من يقول مسة وقنا عذاب النار

Artinya: "Dari sebagian manusia ada manusia yang berkata: ya, Allah berilah kami kebaikan didunia dan kebaikan diakherat kelak dan lindungilah kami dari neraka."


     Disamping itu ada lagi pejuang yang tidak ikhlas, yaitu pejuang yang mengandung maksud maksud tertentu/tidak ikhlas, melainkan karena mencari kedudukan, keuntungan materie dlls. Mereka menyembunyikan niatnya itu, akan teta pi pada suatu sa'at akan terbuka pula kepalsuannya. Dia akan dibenci oleh kawan-kawannya. Dan andaikata nanti dia akan mendapat kedudukan sebagai pahlanya, dengan kedudukan yang tidak akan membahagiakan.

Firman Allah:

ومن الناس من يقول ربنا أينا في الدنيا حسنة وماله في الأخرة من خلاق -
Artinya: "Dan sebahagian manusia itu berkata : ya, Allah berilah kami kebahagiaan didunia Dan tiadalah baginya dihari akherat nasib jang baik."

     Adapun pejuang yang disertai tulus ikhlas, dia akan dicintai kawan-kawannya, dihormati, dibela sekuat tenaga dan akan bertambah maju pula perjuangannya. Hal mana karena perjuangan itu ibarat tubuh dan ikhlas ibarat ruhnya.
     Perjuangan yang disertai keikhlasan, ibarat manusia hidup. Dan perjuangan yang tidak di sertai keikhlasan, ibarat bangkai. Demikian kata Syech Mustofa Gulaaeny.

                                                                                                                                                      Suhandi, SMAN 1 Cibeber Cikotok.

LihatTutupKomentar