PANCASILA DITINJAU DARI AJARAN ISLAM


  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
 
   Pasal 3.

Pengertian PANCASILA ditindjau dari ajaran Islam.


1. Ke-Tuhanan yang Maha Esa; mengandung arti pokok bahwa Bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan yang Esa (Satu/Ahad); dan berarti bahwa Bangsa Indonesia bersatu dan sama disisi Allah. Hakekat dari ke percayaan kepada Tuhan yang Maha Esa, memancar/mengalir rasa Tunggal Allah, rasa yang sama terhadap sesama manusia. Firman Allah:
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
qulhuwallāhu aḥad
Artinya: "Katakanlah bahwa Tuhan itu Satu "

Firman Allah:
وَمَا كَانَ ٱلنَّاسُ إِلَّآ أُمَّةً وَٰحِدَةً
Artinya:"Tiadalah manusia itu melainkan ummat yang satu.

Firman Allah:
إن أكرمكم عند الله أتقيكم
Artinya: "Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allah, yaitu orang yang paling taqwa (ta'at) kepada Allah, dari kamu."

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab; mengandung arti yang berinti harus cinta kasih kepada sesama manusia. Cinta kasih yang didasari oleh satu pancaran rasa ILAHY ROBBY. Rasa cinta kepada seluruh bangsa didunia. Nasionalisme yang berinternasionalisme. Aku ada lah dia, dia adalah aku.
 
Sabda Nabi Muhammad Saw:
لايؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه مايحب لنفسه 
Artinja: "Tidak sempurna iman seseorang dari kamu, kecuali jika mencintai saudaranya seperti mencintai dirinja sendiri.

Dan sabdanya :
ارحموا من في الأرض يرحمكم من في السماء
Artinya: "Tjintailah olehmu setiap mahluk yang berada dibumi, tentu kamu dicintai oleh mahluk yang berada dilangit(malaikat).

3.Persatuan Indonesia
Mengandung arti pokok bahwa kita harus mempunyai rasa senasib dan sepenanggungan, karena manusia tak dapat hidup menyendiri. Rasa kebangsaan melahirkan rasa cinta kepada tanah air yang telah disediakan Tuhan, cinta persatuan dan cinta bahasa persatuan sebagai alat pemersatu. Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang berinternasionalisme. Nasionalisme yang menentang kolonialisme, kolonialisme dan imperialisme. Sebab kolonialisme dan imperialisme itu, menimbulkan perkosaan hak asasi manusia.

Firman Allah :
كان الناس أمة واحدة
Artinya:"Manusia itu adalah umat jang satu."  
 
Dan firmannya:
إن الملون إذا دخلوا قرية السدرها وجعلوا أعزة   
أهليها أذلة
Artinja: "Sesungguhnya Raja (kolonialisme dan imperialisme) bila mereka me masuki (menjajah) sesuatu kampung atau negara, mereka selalu merusak kampung itu dan menghinakan orang-orang yang mulia dari isi kampung itu."

Dan firmannya:
إن الله لا يحب المفسدين
Artinja: "Sungguh Allah tidak mencintai orang-orang yang berbuat kerusakan."

Sabda Nabi saw. :
حُبّلوَطَنِ مِنَ الإِيْماَنِ
Artinya: "Mencintai tanah air, termasuk sebagian dari unsur iman."

Firman Allah :
 ولا تلقوا بأيديكم إلى المملكة
Artinya: "Janganlah kamu menjatuhkan dirimu dalam kerusakan." yaitu tak mau melawan musuh.

Dan firmanya:
إن الأرض يرثها عبادي نصايحون
Artinja: "Sesungguhnya bumi itu diwariskan Allah kepada orang2 yang saleh." 
(Menurut tafsirannya: jaltu para pejuang yang mu'min).

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
Mengandung arti pokok bahwa manusia harus suka mengadakan musyawarah dan mufakat dengan sesamanya. Dengan musyawarah, tercapailah kerukunan hidup.

Firman Allah:
وشاورهم والأمير فاذا عزمت فتوكل على الله
Artinja: "Harus bermusyawarah kamu dengan mereka dan bila kamu bermaksud melaksanakan hasil musyawarah itu, tawekallah kepada Allah."

Sabda Nabi saw. :
ماخاب من استعار ومائيم من استشاره
Artinja: "Tidak akan rugi orang sholat istichoroh dan tidak akan menjesal orang yang bermusyawarah."

Sabda Nabi saw. :
فإذا اختلفتم فعليك بالسواد الأعظيم مع الجو واهله
Artinja: "Bila kamu berselisih faham, maka kamu harus memegang suara terbanyak yang disertai hak atau kebenaran dan keahlian."
 
Hadist itu mengandung arti bahwa demokrasi itu bukan berarti separo lebih itulah yang benar, melainkan walaupun pendapat dari seseorang kalau memang benar dan mempunyai keahlian, itulah yang perlu dimufakati.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Mengandung arti pokok masyarakat yang penuh persaudaraan atau uchuwwah dimana tak ada penghisapan penindasan dari manusia kepada manusia la innya. Masyarakat yang demikian, adalah masyarakat yang adil dan makmur, aman dan sentausa (tenteram), bahagia, hidup bergaul dengan harmonis, tidak memandang keturunan atau pangkat, kaya atau miskin, pegawai atau buruh dsb.

Firman Allah:
يا أيها الذين أمنوا لا يسخر قوم من قوم عسى أن يكونو
خيرا منهم
Artinja: "Hai orang-orang mu'min! janganlah, meng hinakan sesuatu kaum kepada kaum lainnya, mudah-mudahanan kaum itu akan lebih mulia dari kaum lainnya." (S. Al- imran).

Didalam Qur'an seringkali Allah SWT. merentetkan ibadah kepadaNya dengan sosial ke pada sesama manusia, sebagaimana

firmanNya:
اقبوا الصلاة وأتوا الزكاة
Artinya: Kerjakanlah solat dan keluarkanlah Zakat.
 
 Zakat sebagai salah satu dari aspek sosial Islam, adalah merupakan kewadjiban jang mutlak (prinsipiil) dalam Islam, sehingga harta jang wajib dizakatkan, jaitu = 10% dari hasil padi mi salnya, janganlah diakui oleh pemiliknja sebagai miliknya yang sebenarnya, melainkan harta yang akan dizakatkan itu adalah hak milik orang lain (mustahikin).

Dengan konsekwensinya, bila ia tidak mengeluwarkannja selalu akan menjadi utang yang wajib dibayar selama dia hidup walaupun kemudiannya dia menjadi miskin.

Dan bila ia tidak menzakatkannya, kelak di alam acherat dia akan disiksa oleh Allah dan ibadahnya tidak akan diterima oleh Allah. Dan bilamana sesuatu negara menjalankan syare'at Islam, maka bagi pemerintahnya diwajibkan memungutnya walaupun dengan paksa. Dan bilamana ada orang muslimin menolak mengeluarkan zakat, boleh diperangi oleh pemerintahnya. Hal ini pernah terjadi pada zaman Chalifah Abu Bakar R.A, Dan dengan demikian, jelaslah bahwa zakat itu merupakan pembatasan hak milik pada seseorang dengan mutlak (bebas).
 
 Dalam hal ini hendaknya orang menginsyafi, bahwa adanya orang menjadi kaya atau mem punyai pangkat yang tinggi itu adalah atas bantu an dan dukungan orang-orang yang lemah.

Sabda Nabi saw. :
إنما تصرية وترزقون بضعفائكم 
Artinja: "Sesungguhnja kamu mendapat pertolongan, dan mendapat rijki adalah atas bantuan orang-orang yang lemah."

Karena itu sabda Nabi saw.
ومن لم يهتم بأمر المسلمين فليس منهم -
Artinya: "Barang siapa yang tidak memperhatikan kepentingan kaum muslimin, bukanlah mereka itu termasuk golongan muslimin."

Demikian pulalah dasar mu'amalah dalam Islam, seperti: jual-beli, simpan-pinjam, perburuhan, sewa-menyewa dsb., selalu harus didasarkan kepada sukarela dari kedua belah pihak dan penuh persaudaraan.

Sebab, sukarela itu jiwanya pergaulan, persahabatan dan persaudaraan. Persatuan adalah alat untuk mencapai kemenangan dan kemuliaan. Itulah maksud Islam.

Perlu diketahui, bahwa barang siapa yang menolak Pancasila dan ingin menggantinya dengan Dasar Negara yang tidak berke-Tuhanan Yang Maha Esa, maka hukumnya "murtad (kafir)."
                                                                            ( Cikotok, 09 Mei 2022, Suhandi, S.Pd. SMAN 1 Cibeber )

LihatTutupKomentar